Pemerintah Amerika Serikat (AS) melalui Federal Bureau Investigation (FBI) dan kejaksaan wilayah Southern District of New York merazia pengelola website judi poker.
Sebanyak 11 tersangka kelas kakap ditangkap dengan tuduhan penipuan bank, pencucian uang dan perjudian ilegal.
Para tersangka termasuk para pendiri 3 perusahaan poker internet terbesar di AS, yaitu Absolute Poker, Full Tilt Poker dan PokerStats. Pemerintah juga menyita 5 domain internet yang berhubungan dengan perusahaan bersangkutan.
Diberitakan InformationWeek, Sabtu (16/4/2011), pemerintah AS menilai para tersangka terlibat dalam skema penipuan dan penyuapan bank untuk memproses profit bisnis judi mereka. Ini adalah tindak pelanggaran hukum di negeri Paman Sam itu.
"Para tersangka membohongi bank mengenai bisnis mereka. Kemudian, beberapa tersangka mengetahui bahwa beberapa bank mau mengabaikan hukum jika dibayar," tukas Janice Fedarcyk, asisten direktur di FBI.
Perjudian internet dinyatakan ilegal di AS sejak tahun 2006. Namun judi poker online tetaplah industri bernilai miliaran dollar, di mana para perusahaan melakukan berbagai cara untuk mengakali hukum. Misalnya dengan beroperasi dari luar negeri.
Para perusahaan itu mengatur sehingga uang yang mereka terima dari penjudi di AS disamarkan sebagai pembayaran untuk website yang tidak eksis. Beberapa pengelola bank yang terlibat dalam konspirasi ini juga dibekuk, seperti John Campos, pemilik SunFirst Bank.
Tersangka berasal dari berbagai negara, termasuk Kanada dan Israel. Kebanyakan juga tinggal di luar AS, sehingga proses hukum akan juga melibatkan otoritas negara lain. Jika terbukti bersalah, mereka terancam hukuman 5 tahun untuk judi internet ilegal, 20 tahun untuk pencucian uang dan 30 tahun untuk penipuan bank
Sebanyak 11 tersangka kelas kakap ditangkap dengan tuduhan penipuan bank, pencucian uang dan perjudian ilegal.
Para tersangka termasuk para pendiri 3 perusahaan poker internet terbesar di AS, yaitu Absolute Poker, Full Tilt Poker dan PokerStats. Pemerintah juga menyita 5 domain internet yang berhubungan dengan perusahaan bersangkutan.
Diberitakan InformationWeek, Sabtu (16/4/2011), pemerintah AS menilai para tersangka terlibat dalam skema penipuan dan penyuapan bank untuk memproses profit bisnis judi mereka. Ini adalah tindak pelanggaran hukum di negeri Paman Sam itu.
"Para tersangka membohongi bank mengenai bisnis mereka. Kemudian, beberapa tersangka mengetahui bahwa beberapa bank mau mengabaikan hukum jika dibayar," tukas Janice Fedarcyk, asisten direktur di FBI.
Perjudian internet dinyatakan ilegal di AS sejak tahun 2006. Namun judi poker online tetaplah industri bernilai miliaran dollar, di mana para perusahaan melakukan berbagai cara untuk mengakali hukum. Misalnya dengan beroperasi dari luar negeri.
Para perusahaan itu mengatur sehingga uang yang mereka terima dari penjudi di AS disamarkan sebagai pembayaran untuk website yang tidak eksis. Beberapa pengelola bank yang terlibat dalam konspirasi ini juga dibekuk, seperti John Campos, pemilik SunFirst Bank.
Tersangka berasal dari berbagai negara, termasuk Kanada dan Israel. Kebanyakan juga tinggal di luar AS, sehingga proses hukum akan juga melibatkan otoritas negara lain. Jika terbukti bersalah, mereka terancam hukuman 5 tahun untuk judi internet ilegal, 20 tahun untuk pencucian uang dan 30 tahun untuk penipuan bank
0 komentar:
Posting Komentar