Hasrat Jepang untuk menyehatkan badan membuat mereka menyukai lari maraton setiap akhir pekan. Bahkan robot pun berkompetisi lari maraton.
Seperti para pelari maraton profesional, robot pun bisa fokus pada tujuannya mencapai garis finish. Nah, apa jadinya jika robot mengikuti lomba lari maraton?
Firma robot di Jepang, Vstone tengah mempersiapkan pertandingan maraton bagi para robot. Persiapan diantaranya dilakukan dengan menyediakan 422 putaran trek lari dengan jarak masing-masing sekitar 100 meter. Jarak yang ditempuh robot tersebut sama dengan lari maraton sepanjang 42.195 kilometer.
Diperkirakan para robot itu akan mampu menyelesaikan lari maraton dalam waktu empat hari.
Kompetisi ini diikuti oleh empat kontestan robot dalam ajang yang diklaim sebagai kompetisi maraton robot pertama di dunia. Dalam sebuah percobaan, robot Robovie-PC secara otomatis mengikuti trek lari yang disediakan hingga mencapai garis finish. Nantinya, para kompetitornya akan 'berlari' juga secara otomatis seperti robot ini, atau ada juga yang dikendalikan menggunakan pengontrol jarak jauh.
Jangan dibayangkan robot ini berlari secepat kilat seperti para pelari profesional, bagi manusia, gerakan robot ini sebenarnya hanya seperti berjalan biasa.
Namun seperti diberitakan Pop Science, pertandingan lari ditujukan untuk menguji kemampuan robot dalam bernavigasi mengikuti arah trek lari yang ditetapkan hingga ke garis finish.
Robovie sendiri disebut-sebut akan menjadi kompetitor yang tangguh. Ketepatan navigasinya disokong kamera 1,3 megapixel di kepalanya dan prosesor 1,6 GHz yang dibenamkan dalam tubuhnya memberi kemampuan komputasi yang setara dengan PC standar dan bisa terkoneksi dengan internet.
.
"Pemanasan terlebih dahulu agar tidak mengalami cedera. Saya sangat ingin menyelesaikan kompetisi ini," ujar sebuah robot yang bernama Robovie-PC.
Menurut data lembaga penyiaran Jepang, TBS, keseluruhan empat robot itu dikembangkan oleh Osaka Institute of technology atau sebuah perusahaan patungan yang ahli dalam merakit robot, bernama Vstone.
Seperti para pelari maraton profesional, robot pun bisa fokus pada tujuannya mencapai garis finish. Nah, apa jadinya jika robot mengikuti lomba lari maraton?
Firma robot di Jepang, Vstone tengah mempersiapkan pertandingan maraton bagi para robot. Persiapan diantaranya dilakukan dengan menyediakan 422 putaran trek lari dengan jarak masing-masing sekitar 100 meter. Jarak yang ditempuh robot tersebut sama dengan lari maraton sepanjang 42.195 kilometer.
Diperkirakan para robot itu akan mampu menyelesaikan lari maraton dalam waktu empat hari.
Kompetisi ini diikuti oleh empat kontestan robot dalam ajang yang diklaim sebagai kompetisi maraton robot pertama di dunia. Dalam sebuah percobaan, robot Robovie-PC secara otomatis mengikuti trek lari yang disediakan hingga mencapai garis finish. Nantinya, para kompetitornya akan 'berlari' juga secara otomatis seperti robot ini, atau ada juga yang dikendalikan menggunakan pengontrol jarak jauh.
Jangan dibayangkan robot ini berlari secepat kilat seperti para pelari profesional, bagi manusia, gerakan robot ini sebenarnya hanya seperti berjalan biasa.
Namun seperti diberitakan Pop Science, pertandingan lari ditujukan untuk menguji kemampuan robot dalam bernavigasi mengikuti arah trek lari yang ditetapkan hingga ke garis finish.
Robovie sendiri disebut-sebut akan menjadi kompetitor yang tangguh. Ketepatan navigasinya disokong kamera 1,3 megapixel di kepalanya dan prosesor 1,6 GHz yang dibenamkan dalam tubuhnya memberi kemampuan komputasi yang setara dengan PC standar dan bisa terkoneksi dengan internet.
.
"Pemanasan terlebih dahulu agar tidak mengalami cedera. Saya sangat ingin menyelesaikan kompetisi ini," ujar sebuah robot yang bernama Robovie-PC.
Menurut data lembaga penyiaran Jepang, TBS, keseluruhan empat robot itu dikembangkan oleh Osaka Institute of technology atau sebuah perusahaan patungan yang ahli dalam merakit robot, bernama Vstone.
0 komentar:
Posting Komentar