Minggu, 06 Maret 2011

Akibat 'Ulah Liar' Manusia, Laut Dibanjiri Kawanan Ikan Teri

Bagi ikan besar seperti tuna dan cod, seabad terakhir bukanlah masa-masa yang menggembirakan. Populasi mereka menukik tajam akibat penangkapan yang berlebihan oleh manusia.
Menurut penelitian terbaru terhadap ekosistem kelautan di seluruh dunia, di saat yang sama, populasi ikan yang lebih kecil seperti sarden dan ikan teri melonjak hingga 130 persen.



Perubahan yang terjadi pada keseimbangan rantai makanan ini merupakan perubahan yang tidak sehat apalagi untuk jangka panjang.

Sementara itu, orang-orang di seluruh dunia kini semakin sering menangkap ikan di laut dan hasil yang kini mereka dapatkan pun tidak terlalu banyak. Hal ini menandakan bahwa manusia kini memasuki batas kapasitas laut untuk menyediakan makanan kepada manusia.

Para peneliti menyatakan, salah satu cara untuk mengatasinya adalah perubahan pola konsumsi manusia, dari memakan ikan yang menjadi predator ke spesies lain yang ada di bagian bawah rantai makanan.

Sekelompok peneliti yang dipimpin Villy Christensen dari University of British Columbia, Kanada menganalisa sekitar 200 jaringan makanan di seluruh dunia.
Menggunakan pemodelan, mereka menggambarkan ekosistem kelautan di berbagai periode waktu dari tahun 1880 sampai 2007.

Seperti diberitakan Sciencemag, Christensen dan timnya kemudian memperkirakan distribusi biomassa di dalam ekosistem – misalnya berapa ton jumlah tuna atau udang – lalu mengekstrapolasi untuk menghitung jumlahnya di seluruh samudera.

Hasilnya, meski pada saat ini peneliti belum bisa menentukan jumlah absolutnya, biomassa ikan berukuran besar telah menurun hingga dua pertiganya dalam 100 tahun terakhir. Dalam 40 tahun belakangan, biomassa mereka turun hingga 54 persen meski penurunannya tidak separah pada 2 dekade lalu.

Yang tidak mengherankan, ikan-ikan yang sebelumnya menjadi mangsa ikan-ikan besar mengalami peningkatan. Biomassa mereka meningkat hingga 0,85 persen per tahun. Dan selama abad terakhir, angkanya telah berlipat ganda.

"Penangkapan ikan yang berlebihan tentunya akan membawa dampak bagi laut kita" kata Christensen.

“Samudera kini sudah sangat berbeda,” ujarnya

“Di banyak tempat, ikan kecil ini masih menjadi makanan, namun di kawasan seperti barat daya Afrika dan tempat lain, pemangsa ikan-ikan kecil itu sudah tergantikan,” ucapnya.

Christensen menyebutkan, dengan memilih makan sarden, ikan teri dan sejenisnya dan tidak memakan ikan todak, misalnya, manusia bisa menyelamatkan populasi para predator utama di rantai makanan yang kini kian menyusut.

Perubahan pada biomassa laut ini, kata Michael Hirshfield, Chief Scientist of the Advocacy Group Oceana, Washington, sangatlah mengkhawatirkan.

“Populasi ikan kecil cenderung meledak dan kemudian rusak – membuat ekosistem menjadi tidak stabil,” ucapnya. “Apalagi jika predator yang ada di atasnya telah musnah,” ucapnya.

0 komentar:

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes