Black hole atau lubang hitam terbesar di alam semesta telah ditemukan dengan berat 6,8 miliar kali massa Matahari. Saking besarnya, lubang tersebut konon mampu menelan Bumi beserta seluruh isi tata surya.
Dengan ukuran cakrawala sebesar itu, diperkirakan seluruh isi tata surya tidak bisa melarikan diri dari tepi ini, termasuk cahaya sekali pun. Sebagai perbandingan, besarnya bisa mencapai empat kali lipat orbit planet Neptunus.
Lubang hitam itu terletak di M87. Sejauh ini, ia adalah galaksi terbesar yang terdekat dengan galaksi Bima Sakti.
Jaraknya diperkirakan kurang lebih 50 juta tahun cahaya dari Bumi dan masih belum diketahui kapan 'monster' ini lahir.
Menilik ukurannya yang sangat raksasa, sejumlah ilmuwan menganggap lubang itu tercipta karena ratusan lubang hitam yang bergabung menjadi satu di masa lalu.
"Ia bisa menelan sistem tata surya kita," kata Karl Gebhardt, seorang ilmuwan asal University of Texas, Austin-AS, seperti diberitakan All Voices.
Sebuah teleskop khusus di Hawaii digunakan oleh para ilmuwan untuk mengamati obyek yang diperkirakan memiliki berat dua kali lipat dibandingkan sebelumnya. Dengan teleskop tersebut, Gebhardt dan timnya mampu mengamati obyek luar angkasa hingga kejauhan 500 km.
"Dan, lubang hitam raksasa ini adalah lubang hitam termasif dan terakurat yang pernah kami temukan," kata Astronom George Djorgovski dari California Institute of Technology di Pasadena.
Sementara itu sebelumnya, Ahli astronomi Amerika Serikat (AS) juga pernah menemukan black hole raksasa, setidaknya satu juta kali lebih besar daripada massa matahari, di sebuah galaksi dekat bumi bernama Henize 2-10.
Pengumuman itu diutarakan Perkumpulan Astronomi Amerika (AAS), yang menyebut penemuan mengejutkan ini memberikan bukti baru bahwa black hole terjadi sebelum terbentuknya galaksi, demikian diberitakan Straits Times.
"Galaksi ini memberikan kami petunjuk penting tentang fase awal evolusi galaksi yang belum pernah diobservasi sebelumnya," ujar Dr Amy Reines, seorang peneliti di Universitas Virginia, yang mempresentasikan hasil penemuan itu di hadapan AAS.
Henize 2-10 berjarak sekira 30 juta tahun cahaya dari bumi dan telah dipelajari oleh para ahli astronomi selama bertahun-tahun. Mereka menilai, Henize 2-10 merepresentasikan galaksi-galaksi pertama yang terbentuk di alam semesta.
Dr Reines mengamati Henize 2-10 bersama Dr Gregory Sivakoff dari Universitas Virginia serta Dr Kelsey Johnson dan Dr Crystal Brogan dari Observasi Astronomi Radio Nasional. Mereka menemukan sebuah wilayah dekat pusat galaksi yang memancarkan gelombang radio dengan karakteristik serupa seperti muntahan material pesawat jet dari area yang dekat dengan black hole tersebut.
Mereka kemudian mencari image dari Observasi X-Ray Chandra dan mendapatkan hasil yang sama, sebuah wilayah terang dengan pancaran energi X-Ray kuat. Kombinasi ini mengindikasikan adanya nukleus aktif yang memperoleh daya dari black hole.
[suara media]
0 komentar:
Posting Komentar