Selasa, 14 Desember 2010

Ilmuwan Temukan Bakteri 'Ganas' Pemakan Bangkai Kapal Titanic

Pada 15 April 1912, Kapal RMS Titanic tenggelam. Sebuah kecelakaan kapal paling tenar sepanjang masa.
Kisah kapal yang bangkainya yang kini terbaring di dasar Laut Atlantik terus mempesona dan menginspirasi banyak orang.

Termasuk romantisme Jack dan Rose dalam film Hollywood berjudul 'Titanic.

Namun, siapa sangka eksistensi bangkai Titanic sedang terancam, gara-gara bakteri.

Para peneliti di Dalhousie University, Halifax, Nova Scotia, Kanada telah meneliti bakteri yang menggerogoti Titanic. Itu adalah bakteri pemakan karat.

Mikroba yang tidak pernah dijumpai sebelumnya ini tampak di bangkai kapal RMS Titanic. Bakteri itu ditemukan di struktur keropos yang halus dari besi berkarat.
Menggunakan teknologi DNA, ilmuwan Dahousie, Henrietta Mann dan Bhavleen Kaur, serta peneliti dari University of Sevilla, Spanyol mampu mengidentifikasi spesies bakteri baru yang dikumpulkan dari rusticles -- formasi karat yang mirip stalaktit dari bangkai Kapal Titanic.

Bakteri pemakan besi teroksidasi itu bahkan telah diberi nama, Halomonas titanicae.

Penemuan bakteri ini punya arti penting dalam upaya mengawetkan bangkai kapal ini.

"Pada 1995, saya memprediksi Titanic bakal bertahan 30 tahun lagi," kata Henrietta Mann, seperti dimuat situs LiveScience.

"Tapi, ini jauh lebih buruk. Umurnya mungkin lebih pendek, 15 atau 20 tahun."

Bangkai Titanic saat ini ditutupi rusticle yang dibentuk setidaknya oleh 27 bakteri, termasuk Halomonas titanicae.

Rusticles memiliki pori-pori yang memungkinkan air melewatinya. Melalui proses yang agak rumit, ia akhirnya akan hancur menjadi bubuk. "Ini adalah proses alam, daur ulang besi kembali ke alam," kata Mann.

Pasca tenggelam, selama beberapa dekade Titanic menyimpan misteri. Tak ada yang tahu di mana tepatnya lokasi kapal mahsyur itu tenggelam.

Bangkai Titanic akhirnya ditemukan oleh ekspedisi gabungan Perancis-Amerika Serikat pada tahun 1985. Bangkai Titanic dijumpai berada sedikitnya 3,8 kilometer di bawah permukaan laut di 530 kilometer tenggara Newfoundland, Kanada.

Dalam 25 tahun sejak penemuannya, bangkai Titanic dengan cepat memburuk.

Meski nantinya gagal menyelamatkan Titanic, penemuan bakteri ini punya arti yang sangat penting. Salah satunya, mempercepat pelapukan kapal tua dan rig minyak lawas. Di sisi lain, penemuan bakteri ini juga akan membantu para ilmuwan mengembangkan cat atau lapisan pelindung untuk menjaga kapal dari bakteri pemakan karat itu.

Temuan peneliti akan dipublikasikan 8 Desember 2010 dalam International Journal of Systematic and Evolutionary Microbiology.(suara Media)

2 komentar:

Unknown mengatakan...

salam shaabat
wah padahal udah bertahun tahun baru ditemukaahir akhir ini mas ilmuan temukan bakteri ganas pemakan bangkai kapal laut ini?

Berita 15 mengatakan...

wah ada hikmahnay juag penemuan bakteri itu ..semoga para ilmuwan bisa menemukan solusi untuk mencegah bakteri tersebut merusak lapisan kapal2 yan gmasih tetap beroperasi ... thanks for info

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes