Sekelompok ilmuwan internasional mengumumkan bahwa mereka telah menemukan galaksi tertua yang terbentuk sekira 13,55 miliar tahun yang lalu.
Menurut rilis-pers dari European Space Agency, tim tersebut menemukan sebuah galaksi tua setelah menggunakan kombinasi antara Advanced Camera dari Hubble Space Telescope dengan W.M Keck Observatory di Hawaii. Demikian seperti diberitakan dari China Daily, Kamis (14/4/2011).
Pengukuran yang dilakukan kedua teleskop itu mengungkap, bintang galaksi yang ada di sana sudah cukup dewasa sejak pertama terbentuk, yakni ketika semesta masih balita di usia 200 juta tahun.
"Kami telah menemukan galaksi jauh yang terbentuk sekira 200 juta tahun setelah peristiwa Big Bang terjadi," ujar Johan Richard, pimpinan dari penelitian ini, yang berasal dari University of Lyon di Perancis. "Tantangan dari penemuan ini adalah untuk mengetahui bagaimana galaksi terbentuk dan berevolusi pada tahun-tahun awal terbentuknya jagat raya"
"Bahkan penemuan ini bisa memecahkan misteri mengenai bagaimana kabut hidrogen bisa menghilang di tahun-tahun awal terbentuknya jagat raya," ungkapnya.
"Nampaknya ada lebih banyak galaksi di awal terbentuknya alam semesta dari yang kita duga. Hanya saja jika semakin tua, akan semakin redup pula cahaya galaksi tersebut, seperti galaksi yang baru kita temukan," jelasnya.
“Penelitian semacam ini akan membuka jendela ruang dan waktu. Namun, hal terpenting, penelitian ini menginspirasi penelitian masa depan perihal bintang yang muncul di semesta setelah Big Bang,” tutupnya
Penemuan ini akan dipublikasikan di Monthly Notices of the Royal Astronomical Society.
Menurut rilis-pers dari European Space Agency, tim tersebut menemukan sebuah galaksi tua setelah menggunakan kombinasi antara Advanced Camera dari Hubble Space Telescope dengan W.M Keck Observatory di Hawaii. Demikian seperti diberitakan dari China Daily, Kamis (14/4/2011).
Pengukuran yang dilakukan kedua teleskop itu mengungkap, bintang galaksi yang ada di sana sudah cukup dewasa sejak pertama terbentuk, yakni ketika semesta masih balita di usia 200 juta tahun.
"Kami telah menemukan galaksi jauh yang terbentuk sekira 200 juta tahun setelah peristiwa Big Bang terjadi," ujar Johan Richard, pimpinan dari penelitian ini, yang berasal dari University of Lyon di Perancis. "Tantangan dari penemuan ini adalah untuk mengetahui bagaimana galaksi terbentuk dan berevolusi pada tahun-tahun awal terbentuknya jagat raya"
"Bahkan penemuan ini bisa memecahkan misteri mengenai bagaimana kabut hidrogen bisa menghilang di tahun-tahun awal terbentuknya jagat raya," ungkapnya.
"Nampaknya ada lebih banyak galaksi di awal terbentuknya alam semesta dari yang kita duga. Hanya saja jika semakin tua, akan semakin redup pula cahaya galaksi tersebut, seperti galaksi yang baru kita temukan," jelasnya.
“Penelitian semacam ini akan membuka jendela ruang dan waktu. Namun, hal terpenting, penelitian ini menginspirasi penelitian masa depan perihal bintang yang muncul di semesta setelah Big Bang,” tutupnya
Penemuan ini akan dipublikasikan di Monthly Notices of the Royal Astronomical Society.
0 komentar:
Posting Komentar