Selasa, 26 April 2011

Gagal Atasi Masalah, Facebook Dituding Lakukan Konspirasi Diam

Vendor keamanan Sophos menuduh Facebook ‘konspirasi diam’ setelah gagal menanggapi masalah kekhawatiran privasi dan keamanan jejaring sosial itu.

Dalam surat terbuka, konsultan teknologi senior Graham Cluley melaporkan, Sophos telah berkali-kali menghubungi Facebook perihal ‘kekhawatiran keamanan dan privasi’. Ia mengaku, banyak pelanggan Sophos bertanya, “Mengapa Facebook tak bisa lebih melindungi kita?”.

Surat itu memiliki tiga kunci saran. Pertama, singkirkan pilihan default yang memungkinkan jejaring sosial itu berbagi semua informasi pribadi tanpa persetujuan pengguna.
Kedua, lebih berhati-hati memilih aplikasi pihak ketiga.

Terakhir, mengapa Facebook belum memberi pilihan untuk mengenskripsi situsnya. Firma keamanan ini juga mengkritik komitmen Facebook dalam menyediakan koneksi aman ‘di mana pun juga’.
“Facebook seharusnya memberi koneksi aman tiap saat melalui pilihan default. Tanpa perlindungan ini, informasi pribadi pengguna berisiko dicuri hacker,” tutupnya.

Sementara itu disisi lain Facebook malah sedang sibuk menambah 'daerah jajahannya'.

Teranyar, Facebook dikabarkan memberikan penawaran khusus dalam bernegosiasi dengan mitra China dalam meluncurkan jejaring sosial di negara ‘tertutup’ itu. Dikabarkan, ada sistem sensor lebih ketat. Seperti apa?

Untuk berekspansi ke China, Facebook harus mematuhi undang-undang yang mengharuskan perusahaan web menyensor hasil pencarian maupun perbaruan status. Karenanya, meski Facebook mengklaim diri sebagai situs yang menciptakan keterbukaan dunia, Facebook terpaksa menekan diri di China karena visi mereka bertentangan dengan aturan negara itu.

Juru Bicara Facebook Adam Conner, mengatakan kepada Wall Street Journal, Facebook kini sedang mempertimbangkan penyensoran konten di situs mereka yang diakses di beberapa negara.

"Mungkin kami akan memblokir sejumlah konten di beberapa negara," katanya.

Facebook sebelumnya menegaskan akan mempelajari aturan China namun tidak memaparkan lebih jauh soal keputusan mereka dan bagaimana mereka memandang pihak China. Facebook juga dikabarkan akan lebih ‘lokal’ di negara Tunisia dan Mesir.

"Perusahaan mungkin terlalu banyak memberikan kebebasan berekspresi di beberapa negara," kata Conner lagi.

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes