Sebuah video yang menayangkan penampakan Matahari kembar di langit China menghebohkan dunia maya. Salah satu Matahari berwarna oranye, lainnya lebih kuning dan nampak lebih tinggi.
Apa yang sebenarnya terjadi? Situs sains, Life's Little Mysteries menanyakan fenomena tersebut pada astronom dari University of Illinois, Jim Kaler.
Menurut Kaler, penampakan Matahari ganda adalah efek dari refraksi atau pembiasan optikal. Namun, tambah dia, "ini sangat langka."
"Saya meragukan bahwa fenomena itu rekayasa komputer," kata Kaler. "Pasti ada semacam gumpalan atmosfer di suatu tempat yang mengakibatkan fenomena spektakuler itu. Ini memang nampak seperti fatamorgana," tambah dia.
Fatamorgana biasanya terjadi saat cahaya terbias. Biasanya terjadi dekat horison, di mana udara lebih tebal, dan selaras secara vertikal di atas atau di bawah sumber cahaya asli - bukan di sebelahnya, seperti dalam video. Menurut Kaler, perbedaan itu mungkin ketika potongan atmosfer berada di depan Matahari dan menciptakan efek khusus.
Meski luar biasa, penampakan Matahari kembar ini sebelumnya pernah terjadi. Juga penampakan Bulan kembar. Seperti yang tertera dalam buku "Light and Color in the Outdoors" karya astronom Marcel Minnaert.
Sementara, sejumlah ilmuwan ahli optikal atmosfer lain yang dihubungi Life's Little Mysteries mengaku belum pernah melihat fenomena seperti yang ada dalam video tersebut.
"Ini bukan fenomena optik biasa yang sering kita lihat," kata Grant Perry, ilmuwan atmosfer dari University of Wisconsin. "Saya bertanya-tanya sendiri, apakah ini disebabkan lensanya. Namun, jika itu yang terjadi gambar akan ikut bergerak jika kamera bergerak," kata Perry. "Tapi itu tidak terjadi."
Dalam hal optik, ia mengatakan," Anda bisa mengasumsikan ada partikel es atau sesuatu di atmosfer yang selaras sedemikian rupa sehingga membiaskan Matahari pada sudut yang sangat kecil, tapi hanya ke satu arah."
Beberapa efek optik atmosfer pernah dijelaskan secara sains sebelumnya seperi, sun dog, fatamorgana senja (sunset mirages), pilar matahari (sun pillars), dan halo Matahari. Namun apa penampakan dalam video itu tidak masuk dalam definisi apapun. "Ini sangat menarik," kata Kaler.
Sebelumnya, bumi dikabarkan akan memiliki matahari kedua di langit. Hal itu bisa terjadi dalam hitungan pekan, jika bintang raksasa merah Betelgeuse di Nebula Orion meledak.
Senior Dosen Fisika University of Southern Queensland Dr Brad Carter mengatakan, Betelgeuse yang bintang terbesar kedua di alam semesta, sedang kehilangan massa. Hal ini mengindikasikan bahwa gravitasinya sedang runtuh. Ketika hal itu terjadi, maka Bumi memiliki matahari kedua.
"Bintang tua ini kehabisan bahan bakar," kata Carter.
Seperti diberitakan News.com.au, bahan bakar ini terus membuat Betelgeuse bersinar dan mendukungnya. Ketika bahan bakar habis, bintang akan runtuh dengan sendirinya dan akan terjadi dengan sangat cepat, tambahnya.
Ketika ledakan raksasa terjadi, ledakan akan puluhan juta kali lebih terang dari matahari. "Hal tersebut akan menjadi akhir bintang itu," kata Carter. "Bintang itu meledak dan menyala. Penduduk Bumi akan memiliki keterangan luar biasa dalam jangka waktu singkat selama beberapa pekan," jelasnya.
Pada bulan-bulan berikutnya, keterangan itu mulai memudar dan akhirnya akan sangat sulit dilihat. Ahli berspekulasi, ledakan Betelgeuse menyebabkan bintang neutron atau menghasilkan lubang hitam 1.300 tahun cahaya dari Bumi.
Namun, Carter mengatakan ada kemungkinan terjadi hal sebaliknya. "Ada kemungkinan terbentuk bintang neutron atau lubang hitam. Menurut saya, saya menduga akan lebih mungkin terbentuk sebuah lubang hitam dengan 20 kali massa matahari," tambahnya.
Apa yang sebenarnya terjadi? Situs sains, Life's Little Mysteries menanyakan fenomena tersebut pada astronom dari University of Illinois, Jim Kaler.
Menurut Kaler, penampakan Matahari ganda adalah efek dari refraksi atau pembiasan optikal. Namun, tambah dia, "ini sangat langka."
"Saya meragukan bahwa fenomena itu rekayasa komputer," kata Kaler. "Pasti ada semacam gumpalan atmosfer di suatu tempat yang mengakibatkan fenomena spektakuler itu. Ini memang nampak seperti fatamorgana," tambah dia.
Fatamorgana biasanya terjadi saat cahaya terbias. Biasanya terjadi dekat horison, di mana udara lebih tebal, dan selaras secara vertikal di atas atau di bawah sumber cahaya asli - bukan di sebelahnya, seperti dalam video. Menurut Kaler, perbedaan itu mungkin ketika potongan atmosfer berada di depan Matahari dan menciptakan efek khusus.
Meski luar biasa, penampakan Matahari kembar ini sebelumnya pernah terjadi. Juga penampakan Bulan kembar. Seperti yang tertera dalam buku "Light and Color in the Outdoors" karya astronom Marcel Minnaert.
Sementara, sejumlah ilmuwan ahli optikal atmosfer lain yang dihubungi Life's Little Mysteries mengaku belum pernah melihat fenomena seperti yang ada dalam video tersebut.
"Ini bukan fenomena optik biasa yang sering kita lihat," kata Grant Perry, ilmuwan atmosfer dari University of Wisconsin. "Saya bertanya-tanya sendiri, apakah ini disebabkan lensanya. Namun, jika itu yang terjadi gambar akan ikut bergerak jika kamera bergerak," kata Perry. "Tapi itu tidak terjadi."
Dalam hal optik, ia mengatakan," Anda bisa mengasumsikan ada partikel es atau sesuatu di atmosfer yang selaras sedemikian rupa sehingga membiaskan Matahari pada sudut yang sangat kecil, tapi hanya ke satu arah."
Beberapa efek optik atmosfer pernah dijelaskan secara sains sebelumnya seperi, sun dog, fatamorgana senja (sunset mirages), pilar matahari (sun pillars), dan halo Matahari. Namun apa penampakan dalam video itu tidak masuk dalam definisi apapun. "Ini sangat menarik," kata Kaler.
Sebelumnya, bumi dikabarkan akan memiliki matahari kedua di langit. Hal itu bisa terjadi dalam hitungan pekan, jika bintang raksasa merah Betelgeuse di Nebula Orion meledak.
Senior Dosen Fisika University of Southern Queensland Dr Brad Carter mengatakan, Betelgeuse yang bintang terbesar kedua di alam semesta, sedang kehilangan massa. Hal ini mengindikasikan bahwa gravitasinya sedang runtuh. Ketika hal itu terjadi, maka Bumi memiliki matahari kedua.
"Bintang tua ini kehabisan bahan bakar," kata Carter.
Seperti diberitakan News.com.au, bahan bakar ini terus membuat Betelgeuse bersinar dan mendukungnya. Ketika bahan bakar habis, bintang akan runtuh dengan sendirinya dan akan terjadi dengan sangat cepat, tambahnya.
Ketika ledakan raksasa terjadi, ledakan akan puluhan juta kali lebih terang dari matahari. "Hal tersebut akan menjadi akhir bintang itu," kata Carter. "Bintang itu meledak dan menyala. Penduduk Bumi akan memiliki keterangan luar biasa dalam jangka waktu singkat selama beberapa pekan," jelasnya.
Pada bulan-bulan berikutnya, keterangan itu mulai memudar dan akhirnya akan sangat sulit dilihat. Ahli berspekulasi, ledakan Betelgeuse menyebabkan bintang neutron atau menghasilkan lubang hitam 1.300 tahun cahaya dari Bumi.
Namun, Carter mengatakan ada kemungkinan terjadi hal sebaliknya. "Ada kemungkinan terbentuk bintang neutron atau lubang hitam. Menurut saya, saya menduga akan lebih mungkin terbentuk sebuah lubang hitam dengan 20 kali massa matahari," tambahnya.
1 komentar:
KEREN info na gan,..
:)
Posting Komentar