Rabu, 02 Maret 2011

Komputer Terkecil di Dunia, Cuma Seukuran Ujung Pulpen

Para ilmuwan di University of Michigan menciptakan sistem komputasi pertama dalam ukuran milimeter.
Saking mungilnya, komputer berbentuk seperti chip ini bisa muat di ujung pulpen!

Meski kecil, jangan remehkan kemampuan komputer bernama Phoenix ini.

Tubuhnya yang berukuran hanya satu milimeter kubik ini bisa menampung data selama satu pekan.

Mengapa begitu kecil? Rupanya Phoenix dirancang untuk ditanamkan pada sesuatu yang ukurannya juga sangat kecil, salah satunya mata manusia.
Saat ini, Phoenix tengah diujicoba untuk memonitor tekanan mata pada pasien penderita glaukoma.

Komputer termungil itu terkoneksi dengan komputer lain untuk membentuk jaringan sensor nirkabel seperti radio yang tidak membutuhkan sistem tuning dalam menemukan frekuensi yang tepat

"Ini adalah sistem komputasi berskala milimeter pertama yang sangat lengkap," kata Dennis Sylvester yang memimpin pengembangan Phoenix, diberitakan Computer World.
Di dalam Phoenix terdapat mikro prosesor berdaya rendah, sensor tekanan, memori, baterai setipis film, sel surya dan radio wireless dengan antena yang bisa menyampaikan data ke perangkat pembaca eksternal yang dipasang dekat mata.

"Diharapkan, komputer itu mampu melacak polusi, mengawasi integritas struktural dan melakukan pelacakan," ujar profesor teknik elektro dan ilmu komputer di University of Michigan, David Blaauw yang memproduksi komputer itu.

“Tantangan selanjutnya adalah mencapai sistem skala milimeter yang memiliki sejumlah aplikasi baru untuk memantau tubuh, lingkungan, dan infrastruktur kita,” kata Blaauw lagi.

Sebagai prototipe komputer pengawas tekanan bola mata bagi pasien glukoma, komputer ini menggunakan arsitektur unik dengan mode tidur yang ekstrem sehingga mengkonsumsi sedikit daya.

Untuk menjaga baterai terus terisi, komputer ini memerlukan 10 jam paparan cahaya dalam ruangan setiap hari atau 1,5 jam sinar Matahari. Komputer itu akan dipresentasikan pada International Solid-State Circuits Conference di San Francisco.

0 komentar:

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes