Ilmuwan menemukan fosil laba-laba prasejarah terbesar dari jaman dinosaurus di tumpukan abu vulkanik kuno di Mongolia, Daratan China.
Fosil itu awet selama 165 juta tahun sehingga dengan mudah diidentifikasikan sebagai hewan betina dewasa.
Laba-laba yang diberi nama Golden Orb Weaver atau Nephila Jurassica tersebut ditemukan terkubur di dalam abu vulkanik kuno di wilayah Mongolia.
Fosil tersebut adalah jenis tertua dari laba-laba raksasa yang hidup hari ini, Nephila, yang ukurannya cukup besar untuk memangsa burung dan laba-laba. Demikian seperti yang diberitakan Fox News, Kamis (21/4/2011).
Fosil tersebut memiliki ukuran lebar tubuh 2,5 cm dan kaki sepanjang 6,3 cm, hampir mirip dengan laba-laba raksasa yang ada sekarang.
Di sisi lain, laba-laba jantan diperkirakan memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil.
Laba-laba merupakan hewan yang sering ditemui di daerah tropis dan subtropis.
Biasanya, laba-laba betina akan membuat tenunan jaring sutra bewarna kuning yang akan berkilau seperti emas jika terkena sinar matahari.
“Kami mendeskripsikan penemuan tersebut seabgai fosil laba-laba terbesar di dunia. Seekor betina Nephila dari zaman Jurrasic di kawasan China,” ujar Profesor Selden dari Paleontological Institute di University of Kansas.
"Laba-laba raksasa ini mungkin hidup di hutan yang berdekatan dengan danau," tutur Selden.
"Mungkin juga dulu ada gunung di dekat lokasi penemuan fosil, ini terlihat dari tumpukan abu vulkanik kuno di sekitar fosil temuan ini," tambahnya.
Ilmuwan melakukan pemeriksan mikroskopis untuk memastikan jenis laba-laba yang sudah ‘membatu’ bersama dengan fosil salamander dan krustasea air.
Selden mengatakan penemuan ini bisa membantu pemahaman kita akan evolusi laba-laba dari jaman dinosaurus hingga saat ini.
Para ilmuwan tersebut menjelaskan detil lengkap penemuan ini di jurnal online Biology Letters.
Fosil itu awet selama 165 juta tahun sehingga dengan mudah diidentifikasikan sebagai hewan betina dewasa.
Laba-laba yang diberi nama Golden Orb Weaver atau Nephila Jurassica tersebut ditemukan terkubur di dalam abu vulkanik kuno di wilayah Mongolia.
Fosil tersebut adalah jenis tertua dari laba-laba raksasa yang hidup hari ini, Nephila, yang ukurannya cukup besar untuk memangsa burung dan laba-laba. Demikian seperti yang diberitakan Fox News, Kamis (21/4/2011).
Fosil tersebut memiliki ukuran lebar tubuh 2,5 cm dan kaki sepanjang 6,3 cm, hampir mirip dengan laba-laba raksasa yang ada sekarang.
Di sisi lain, laba-laba jantan diperkirakan memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil.
Laba-laba merupakan hewan yang sering ditemui di daerah tropis dan subtropis.
Biasanya, laba-laba betina akan membuat tenunan jaring sutra bewarna kuning yang akan berkilau seperti emas jika terkena sinar matahari.
“Kami mendeskripsikan penemuan tersebut seabgai fosil laba-laba terbesar di dunia. Seekor betina Nephila dari zaman Jurrasic di kawasan China,” ujar Profesor Selden dari Paleontological Institute di University of Kansas.
"Laba-laba raksasa ini mungkin hidup di hutan yang berdekatan dengan danau," tutur Selden.
"Mungkin juga dulu ada gunung di dekat lokasi penemuan fosil, ini terlihat dari tumpukan abu vulkanik kuno di sekitar fosil temuan ini," tambahnya.
Ilmuwan melakukan pemeriksan mikroskopis untuk memastikan jenis laba-laba yang sudah ‘membatu’ bersama dengan fosil salamander dan krustasea air.
Selden mengatakan penemuan ini bisa membantu pemahaman kita akan evolusi laba-laba dari jaman dinosaurus hingga saat ini.
Para ilmuwan tersebut menjelaskan detil lengkap penemuan ini di jurnal online Biology Letters.
2 komentar:
moncler outlet
authentic jordans
vans outlet
yeezy shoes
hermes belt
nike air max
nike air max 270
kyrie 3 shoes
lebron 17
balenciaga shoes
look at this site visit this site great site he has a good point more tips here next page
Posting Komentar