Rabu, 16 Februari 2011

Astronom Temukan Dua Lubang 'Raksasa' di Permukaan Matahari

Sebuah satelit ruang angkasa telah mendeteksi dua lubang berukuran besar di Matahari.

Lubang ini diyakini menjadi jalan bagi material dan gas milik bintang itu untuk keluar ke alam bebas.

Lubang yang disebut sebagai ‘coronal hole’ atau lubang korona tersebut merupakan permukaan Matahari yang membuka atau celah jalur untuk ujung medan magnet keluar ke ruang angkasa.
Lubang di wilayah korona juga sumber angin Matahari cepat meluncur dengan kecepatan yang relatif stabil sekitar 800 km perdetik (sekitar 1,8 juta mph).

Celah itu melubangi lapisan atmosfir luar yang super panas – disebut juga dengan corona – sehingga memungkinkan gas panas dari inti Matahari terlepas ke luar.

Seperti Bumi, Matahari juga terus berputar pada porosnya terus dimana angin kecepatan tinggi bertiup yang membawa partikel Surya dari lubang dapat mencapai Bumi dalam beberapa hari dan dapat memicu beberapa aktivitas aurora dalam radius jangkauan medan magnet Bumi.
Lubang itu terdeteksi oleh satelit Hinode yang khusus memantau aktivitas Matahari. Adapun kedua lubang tersebut terdeteksi dari foto-foto yang diambil pada 1 Februari lalu.

Pada gambar yang ditangkap, lubang terdapat di bagian tengah atas di dekat kutub Matahari, adapun lubang lain berada di bagian bawah. Lubang juga terlihat lebih gelap dibanding bagian lain dari Matahari. Namun ada alasan untuk itu.

“Suhu lubang itu relatif dingin dibandingkan dengan kawasan aktif di sekelilingnya. Temperatur lebih dingin itu membuat lubang tampak lebih gelap di gambar,” kata juru bicara NASA, seperti diberitakan Space.

Hinode Solar Observatory merupakan satelit pemantau milik Jepang yang telah mengamati bintang tersebut sejak diluncurkan pada tahun 2006 lalu.

Satelit itu didesain untuk mempelajari medan magnet Matahari untuk membantu ilmuwan dalam memahami bagaimana energi disebarkan melalui lapisan berbeda milik atmosfir Matahari.

Misi pemantauan yang dilakukan Hinode sendiri merupakan misi gabungan antara Japan Aerospace Exploration Agency, Japan’s National Astronomical Observatory, NASA dan European Space Agency.

0 komentar:

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes